لاَ إِلَهَ إِلَّا الله المَلِكُ الحَقُّ المُبِيْنُ ۝ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَادِقُ الوَعْدِ الأَمِيْنُ

Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Menguasai Lagi Maha Benar Muhammad adalah utusan Allah, Orang Yang Benar Janjinya lagi Dapat Dipercaya

Miftahul Jannah

Barangsiapa kenal dirinya, maka ia kenal dengan Tuhannya

Bagian Kelima Puasa

BAGIAN KELIMA


PUASA
لصّيام)

Firman Tuhan dalam surat Al Baqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٨٣
Artinya:
Hai orang–orang yang beriman! Diwajibkan kamu puasa, sebagaiman telah diwajibkan puasa orang–orang yang terlebih dahulu dari pada kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang taqwa (terpelihara dari kejahatan).
(QS. Al Baqarah [2]: 183)

Di dalam surat Ali Imran ayat : 191 :

ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ١٩١
Artinya :
Ya Tuhan kami, tidaklah ini Tuhan jadikan dengan percuma, amat sucilah Engkau, Maka peliharalah kami dari adzab api neraka.
(QS. Ali Imran [3]: 191)
Dengan ayat tersebut, yang pertama adalah kita diwajibkan berpuasa, sebagaimana orang-orang terdahulu dari kita juga berpuasa dengan taqwa (terhindar dari kejahatan).

Adapun ayat kedua, Tuhan mewajibkan berpuasa tidak percuma, tetapi adalah ujian (cobaan) dari pada Ke-imanan kita.

Apakah dengan semata-mata taat mengerjakan ibadat itu saja sudah boleh seseorang itu disebut mukmin? (ber-iman) atau apakah karena telah meninggalkan kejahatan, boleh disebut mukmin? Belum! Sebab iman adalah kemulyaan yang mahal harganya.Tidaklah berbeda seorang manusia dengan manusia yang lain pada sisi Tuhan. Karena harta bendanya atau karena pangkatnya, keturunannya dan lain sebagainya, yang berbeda adalah kelebihan iman. Sebab itu mesti diuji Tuhan terlebih dahulu dalam dan dangkalnya iman seseorang tulen atau palsu, emas atau tembaga, jika tidak bergeser (berubah) iman dari tempatnya ketika datang ujian dan cobaan barulah boleh disebut beriman (orang-orang mukmin) yang haq. Inilah yang mendapat derajat di sisi Tuhan, sesuai dengan firman-Nya surat Al Anfal ayat 4:

أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقّٗاۚ لَّهُمۡ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ ٤
Artinya:
Mereka itulah orang-orang mukmin yang hak (benar), bagi mereka satu derajat disisi Allah dan mereka mendapatkan ampunan serta karunia yang mulia.
(QS. Al Anfal [8]: 4)

Tegasnya, dengan ayat tersebut nyatalah bahwa puasa dibulan ramadlan yang difardlukan Allah swt. Kepada umat manusia, adalah mengandung hikmah dan rahasia. Yang penting didalamnya antara hikmah dan rahasia itu ialah :

  1. Sebagai ujian kepada manusia, asli atau palsu imannya seseorang mukmin.
  2. Melawan hawa nafsu iblis, yang memang hendak menjerumuskan manusia dilembah kehinaan dan kebinatangan.
  3. Mendidik manusia rasa menerima syukur atas nikmat Allah swt. Yang diterimanya.
  4. Mendidik manusia agar berjiwa besar dan kuat, serta kasih sayang sesama manusia, terutama kepada fakir miskin.

Oleh sebab itu digariskan Allah di dalam hukumnya di dalam surat Al Baqarah ayat 185 ;

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ١٨٥
Artinya:
Sebulan ramadhan yang padanya mulai diturunkan Al Qur`an  sebagai suatu pimpinan bagi manusia dan juga sebagai petunjuk jalan dan pembeda yang terang antara haq dan bathil, oleh sebab itu barang siapa diantara kamu melihat bulan itu, hendaklah berpuasa dan barang siapa sakit atau didalam suatu perjalanan (bepergian jauh), maka wajib ia puasa dihari-hari yang lain sebagai ganti yang ketinggalan yang mereka tidak puasa, karena Allah hendak membikin keringanan bagi kamu dan tidak hendak membikin keberatan atas kamu dan Ia kehendaki supaya kamu sempurnakan bilangan itu dan supaya kamu mengagungkan Allah karena Ia telah memberi petunjuk kepada kamu dan supaya kamu berterima kasih kepada-Nya.
(QS. Al Baqarah [2]: 185)

Inilah yang digariskan Allah  ash shiyaamu (berpuasa). Kesimpulan, dengan hukum yang digariskan Allah swt. Kepada manusia untuk melaksanakan puasa itu adalah untuk memelihara kesehatan jiwa dan jasmani karena jiwa adalah harta yang tidak ternilai harganya. Kesucian jiwa menyebabkan kejernihan diri lahir dan batin, itulah kekayaan sejati hasil dari pada iman yang telah diuji dengan berpuasa.

Hidup manusia adalah pertempuran danperjuangan belaka. Asal masih bernama manusia tidak akan sunyi dari kelemahan dan kesalahan. Kita manusia harus menikmati istirahat sesudahkerja, kelezatan menghadap Tuhan kelak diakhirat ialah sehabis bertempurdengan ranjau ranjau hidup dan penghidupanyang ngeri pada hari ini. Orang yang takut menghadapi kehidupan dan tidak berani menggosok dan mensucikan batinnya tidak akan kenal arti lezat dan nikmat. Belum ada kekayaan yang dicapai oleh seseorangyang tidak menempuh beberapa kesulitan. Seorang pahlawan, mencapai  julukan “Pahlawan“ itu dengan darah dan pedangnya. Seorang pemimpin, penganjur bangsa dan tanah air, alim ulama dan sebagainya nampaknya mereka duduk mencapai itu dengan susah payah.Demikianlah mencapai kemulyaan jiwa (batin).